Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi

 

Resume ke -6

Gelombang 27

Waktu: Jumat, 2 September 2022

Tema: Menulis dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi

Narasumber: Rita Wati, S. Kom

Moderator: Arofiah Afifi


Assalamualaikum wr, wb

Salam sejahtera bagi kita semua

Om Swastyastu

Namo buddhaya

Salam kebajikan bagi kita semua


Tidak terasa sudah 2 pekan mengikuti pelatihan Belajar Menulis Gelombang 27 dan malam ini memasuki pertemuan ke-6. Malam ini di awali dengan pantun yang dibawakan oleh moderator kita Ibu Arofiah Afifi yang biasa disapaan Ibu Ovi.

Mentari senja telah tenggelam

Hujan turun mulia terjatuh

Ku awali acara dengan salam 

Assalamualikum warohmatullah wabarokatuh


Dalam hati saya bergumam, sepertinya beliau ratu pantun, terlihat kepiawaiannya dalam membuat pantun. Belum selesai saya tersenyum pantun kedua sudah beliau lontarkan. 

Petik pepaya dengan galah 

Jatuh dua menjadi terpencar 

Izinkan saya membaca bismillah 

Moga acara menjadi lancar

Sebelum memulai kami pun dipandu oleh moderator untuk berdoa. Begitu piawainya beliau merangkai kata demi kata menjadi sebuah pantun. Seperti pelatihan sebelumnya, kegiatan pelatihan malam ini dibagi menjadi 4 sesi, yakni:

1. Pembukaan

2. Penjabaran materi

3. Sesi tanya jawab

4. Penutup


Narasumber pada pelatihan malam ini adalah Ibu Rita Wati, S.Pd. guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana-Provinsi Bali. Beliau merupakan alumni Belajar Menulis  Gelombang 10 yang memiliki segudang prestasi yakni sebagai narasumber hebat, peraih youtuber terbaik dalam metode pembelajaran, penulis buku mayor duet bersama Prof.Richardus Eko Indrajit, blogger, Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbudristek pada tahun 2021, dan terbaru menjadi salah satu guru dari 160 guru dari Indonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand mengikuti AILCoB ICT Virtual Training yang diselenggarakan oleh Institute of APEC Collaborator Educational (IACE) yang bekerjasama antara Kemendikbud dan Kementrian Pendidikan Korea Selatan.





Narasumber memaparkan materi pelatihan malam ini mengenai Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku Hingga Berprestasi. Kemudian beliau menanyakan apa alasan kita mengikuti kegiatan Belajar Menulis ini? 


Sebagian besar jawaban peserta ingin bisa menulis, ingin punya buku solo, ingin menambah wawasan dan beliau memotivasi kami untuk mewujudkan mimpi kami membuat buku dalam waktu 1 bulan. Sebagai penulis pemula, pasti kita pernah merasakan:

  1. Susah ide
  2. Miskin kosa kata
  3. Sulit merangkai kata
  4. Menunda-nunda
  5. Bingung mau menulis apa
  6. Tidak Percaya Diri
  7. Bingung mau dimulai dari mana
  8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca
Permasalahan tersebut dapat kita atasi dengan membaca dan menulis. Untuk mewujudkan mimpi kita sebagai seorang penulis, maka banyak-banyaklah kita membaca, dengan membaca kita akan dapat menemukan ide menulis. Membaca tidak hanya dengan membaca buku, tetapi kita juga dapat membaca sebuah peristiwa yang terjadi pada kita baik peristiwa yang membahagiakan atau menyedihkan kemudian kita tuangkan dalam bentuk tulisan. 
Manfaat menulis bagi kesehatan antara lain:
  1. Meredakan stress
  2. Memecahkan masalah dengan lebih baik
  3. Menuangkan perasaan sesuai keinginan 
  4. Memperbaiki suasana hati
  5. Meningkatkan daya ingat
Adapun manfaat menulis menurut para ahli antara lain: 
  1. Meningkatkan kecerdasan
  2. Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas
  3. Menumbuhkan keberanian
  4. Mendorong kemauan dan kemampuan dalam mengumpulkan informasi
Ternyata banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari menulis. Lalu... apakah menulis dapat melejitkan pretasi kita, jawabannya adalah bisa.
Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan berprestasi
  1. Tentukan terlebih dahulu apa tujuan/ motivasi kita untuk menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  atau karena ingin mendapatkan uang. 
  2. Setelah menentukan motivasi kita untuk menulis, tulislah apa yang ada di dalam pikiran kita tentang lingkungan sekitar, siswa, binatang kesayangan, hal-hal yang kita senangi atau kuasai.
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
  4. Berlatih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).
Lalu.. mengapa kita harus menulis di blog? karena blog merupakan salah satu media yang dapat mempublikasikan karya tulis kita tanpa takut ditolak. Tulisan yang kita buat di blog tidak hanya dibaca oleh orang terdekat, tapi seluruh penjuru dunia juga dapat membaca tulisan kita. Jika dalam satu tulisan saja sekitar 2-3 lembar, maka dalam sebulan kita dapat menerbitkan sebuah buku. 

Jika kita sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis seperti puisi, cerpen essay, karya ilmiah, lomba blog dll. Awal-awal kalah tidak masalah karena semua berawal dari kekalahan. Jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.
Selanjutnya agar tulisan kita menjadi lebih berkualitas, enak dibaca ada beberapa kaidah dasar penulisan antara lain:
  1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis) 
  2. Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan 
  3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
  4. Kata baku. (bisa install KBBI V) 
  5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
  6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru 
  7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung
sebagai contoh
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :  Saya sedang membaca.
                Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 27
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh :    Rita Wati
                  Raden Ajeng Kartini
                  Pangeran Diponegoro
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.
                "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.

Setelah sesi pemaparan materi selesai dilanjutkan sesi tanya jawab. Berikut saya rangkumkan beberapa pertanyaan
P 1.
Assalamu'alaikum, 
Saya ahmad Fatchudin dari Bekasi, 
Mohon izin bertanya apakah menulis di buku boleh menggunakan bahasa pergaulan? Terimakasih atas jawabannya
Jawab: Walaikumussalam wr.wb salam kenal Pak Ahmad Untuk menulis buku tergantung temanya Pak, jika Buku pelajaran harus menggunakan bahasa baku tapi jika buku fiksi baru bisa menggunakan bahasa gaul atau bahasa selingkung.

P 2
Assalamu'alaikum... 
Saya Nur Azizah dari Mataram NTB
Izin bertanya ya cikgu
Saya senang membaca tetapi senengnya baca tulisan non fiksi seperti cerpen, legen, novel tetapi tergolong orang yg memiliki minat baca yg rendah untuk buku ato hal-hal ilmiah dan ketika saya membacanya saya suka ngantuk🤭
Mohon pencerahannya cikgu... Kiat2 yg bisa dilakukan agar minat membacanya meningkat. 
Terimakasih atas jawabannya🙏🏻
Jawab : Walaikumussalam wr.wb
Salam kenal Bu Nur, memang minat membaca kita sangat rendah ya Bu,  begitu juga saya apalagi yang ilmiah cepet ngantuk. Solusinya Ibu teruskan saja hobi membaca ibu seperti cerpen, novel nanti ibu menulis juga sesuai passion ibu, yang ibu kuasai, karena ketika menulis yang kita kuasai dan disenangi maka hasilnya jauh lebih baik.

P3
Assalamualaikum wr.wb
Saya pak Lalu Darwati dari Lombok
Setelah kita terbiasa menulis mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku. 
Konsep seperti apa yang perlu kita bangun, Bu? Saya masih belum paham terkait konsep ini. Mohon penjelasanya.
Jawab: Walaikumussalam wr.wb
Konsep tergantung Pak Lalu ingin membuat buku bertema apa? Misal Bpk ingin menulis Buku Tentang Internet maka sebaiknya Bpk membuat Table of Content (Daftar isi) apa saja yang ingin Bpk masukan di dalam tulisan setelah itu baru dieksekusi menjadi tulisan.

Tanpa terasa sudah lebih dari dua jam, pelatihan hari ke-6 ini berlangsung. Di akhir acara narasumber memberikan  ungkapan motivasi kepada kita semua yang dikutip dari tulisan dari Ibu kita Kartini.

"Nothing is impposible in this world what we look upon today 
tomorrow may be accomplished fact"

Comments

  1. Dari resume ini kita menjadi belajar bagaimana menjadi penulis. keep writing and sharing and don't forget to explore all presentation from speaker

    ReplyDelete
    Replies
    1. MasyaAllah.. Senangnya dapat balasan dr Ibu Narasumber, Terima kasih Ibu.

      Delete
  2. Bagus
    Point'-point y dibahas lengkap dengan tanya jawab
    Paragraf pendek jadi tidak membosankan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Setiap Hari, Why Not??

Cara Menulis di Kompasiana

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie