Proofreading Dulu Sebelum Terbitkan Buku
Resume ke-12
KBMN Gelombang 29
Waktu: Jumat, 21 Juli 2023
Tema: Proofreading Sebelum Menerbitkan Buku
Moderator: Sim Chung Wei, S.P
Narasumber : Susanto, S.Pd.
Assalamualaikum wr, wb.
"Proofreading dan self editing, membuat tulisan menjadi lebih baik dan benar,
enak dibaca, dan dipahami"
-Susanto, S.Pd. (Pak D'Sus)-
Sahabat blogger... mungkin sebagai penulis pemula, masih awam bagi kita dengan istilah "proofreading". Pada Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) malam ini akan membahas tuntas apa itu proofreading, jenis-jenis proofreading serta trik mengatasi proofreading yang tentunya akan dibahas tuntas oleh narasumber hebat kita yakni Bapak Susanto, S.Pd. yang akrab disapa dengan sebutan Pak DSus, seorang guru SDN Mardiharjo Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Tentunya narasumber hebat kita juga tidak akan sendirian, karena beliau akan ditemani oleh moderator handal alumni Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 26 yakni Bapak Sim Chung Wei yang familiar dengan sebutan Koko Sim.
Menjadi seorang proofreader, Pak D'Sus kerap kali diminta untuk menyunting naskah dari beberapa penulis hebat salah satunya dari Ibu Sri Sugiastuti yang akrab disapa Bu Kandjeng untuk menyunting naskah bukunya yang berjudul "Healing with Travelling". Mengedit naskah buku antologi bersama Bapak M. Khoiri yang berjudul "Dibalik RVL Aku Bernaung"
Definisi Proofreading
Proofreading adalah teknik membaca ulang kembali yang bertujuan untuk mengoreksi sebuah tulisan, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya kesalahan.
Empat kesalahan yang dapat dikoreksi melalui proofreading
1. Kesalahan dalam pengetikan atau ejaan, typo atau saltik
2. Penggunaan tanda baca dalam tulisan
3. Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah
4. Logika dari sebuah tulisan, artinya kalimat tidak menimbulkan penafsiran yang lain
Sahabat blogger... kesalahan pengetikan atau saltik (typo) kerap kali kita lakukan baik dalam menulis sebuah tulisan atau pesan. Ada empat jenis kesalahan pengetikan atau typo, diantaranya:
1. Typo insidental, merupakan kesalahan dalam mengetik yang dapat dilakukan dengan memperbaiki tulisan
2. Typo individual, merupakan kesalahan pengetikan yang bersifat pribadi misal kesalahan pengetikan pada saat menulis "buku" pada awal kalimat biasanya ditulis "BUku"
3. Typo automatical, merupakan kesalahan pengetikan karena koreksi otomatis dari suatu aplikasi, misal "bisa" menjadi "bias" atau "sosial" menjadi "social"
4. Typo konseptual, bukan kesalahan dalam pengetikan namun kesalahan dalam konsep misal "karier" harusnya karir, tanda titik sesudah tanda seru atau tanda tanya.
Sahabat blogger... tak perlu khawatir kesalahan dalam pengetikan kerap kali kita lakukan, lalu bagaimana cara memperbaiknya. Pria kelahiran Gombong, Kebumen 51 tahun yang lalu memberikan tips jika kita melakukan kesalahan ketik, yakni dengan melihat kembali pengunaan ejaan sesuai dengan ejaaan yang disempurnakan (EYD) misal penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca, dan penulisan unsur serapan.
Alasan pentingnya dilakukan proofreading
Proofreading atau mengoreksi tulisan perlu kita lakukan, karena terkadang seorang penulis mengalami kesulitan dalam menemukan kesalahan atau merasa tulisannya sudah benar dan layak untuk diterbitkan.
Waktu yang tepat dalam melakukan proofreading
Terkadang seorang penulis mengalami kesulitan dalam menemukan kesalahan tulisannya, merasa sudah benar, dan layak diterbitkan terkadang membuat penulis lupa untuk mengoreksi kembali tulisannya. Oleh karena itu, proofreading perlu dilakukan setelah selesai menulis, jangan melakukan proofreading saat menulis atau sebelum tulisan selesai. Proofreading atau mengoreksi tulisan dapat dilakukan oleh penulis atau orang lain yang lebih profesional (proofreader)
Empat langkah dalam melakukan proofreading sendiri (self editing)
1. Menetralkan perasaan terhadap penulisan sendiri, dengan cara mendiamkan naskah beberapa waktu
2. Baca terlebih dahulu semua naskah yang sudah ditulis, sebelum mengeditnya
3. Periksa kembali kesalahan dalam pengetikan (typo), penggunaan EYD, struktur, dan kelogisan
4. Membaca dengan nyaring (bersuara) sehingga tulisan lebih enak dibaca
"Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turn on"
*Louis L'Amour*
Saya seperti membaca kembali apa yang saya tuliskan di grup dalam bentuk narasi yang apik.
ReplyDeleteMasyaAllah.. Bersyukur sekalian bisa dikunjungi sama Pak D'Sus. Terima kasih Pak D'Sus atas ilmunya, mohon bimbingannya dan sukses selalu untuk Pak D'Sus
DeleteKeren keren
ReplyDeleteMohon bimbingan bu mentor ku yang hebat🙏
DeleteTeriam kasih untuk OmJay, Narsum, TSo dan semua perserta KBMN 29. Saya mohon maaf jika banyak kesalahan dalam memandu bapak dan ibu sekalian pada kelas malam ini. Adakah typo pada kutipan kalimat diatas?
ReplyDeletePastinya ada pak kesalahan dalam ketikan (typo) misal dan menjadi dana, yang ditulisnya yng
DeleteMantap Bu👍
ReplyDeleteResumenya luar biasa.Bisa menjadi contoh membuat resume yang baik.Apalagi diperkaya dengan kata-kata mutiara.Mantap.🥰
ReplyDeleteMantaaap keren bu resumenya
ReplyDeleteKeren bun resumenya👍
ReplyDeletesetelah menulis, edit kembali tulisan kita seperti tulisan ini bisa diedit sehingga lebih enak dibaca.
ReplyDeleteBaik Omjay, Terima kasih atas masukannya Omjay.
Delete