Menjadi Penulis Buku Mayor

 


Resume ke-21

KBMN Gelombang 29
Waktu: Jumat, 11Agustus 2023
Tema: Menjadi Penulis Buku Mayor
Moderator: Lely Suryani, S.Pd.SD
Narasumber: Joko Irawan Mumpuni, S.Pd.

Assalamualaikum wr, wb. 

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, 
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah".
--Pramoedya Ananta Toer--


Sahabat blogger... menjadi seorang penulis buku dari penerbit mayor merupakan impian banyak penulis, termasuk  penulis pemula. namun terkadang tantangan dan tingkat seleksi yang lumayan rumit membuat nyali kita menjuadi menciut dan menyurutkan langkah dan semangat kita yang berkobar-kobar. Pada kelas belajar menulis nusantara malam ini, kita akan memperoleh ilmunya langsung dari narasumber hebat yang tak lain pakar dan direktur penerbit mayor yakni Bapak Joko Irawan Mumpuni, S.Pd. Beliau pada malam ini tidak sendirian, karena akan ditemani oleh Ibu Lely Suryajni, S.Pd.SD sebagai moderator yang juga merupakan bagian Tim Solid Omjay (TSO).

A. Definisi Penerbit
Dikutip dari Wikipedia bahwa penerbitan merupakan suatu kgiatan pembuatan dan pendistribusian buku ataupun surat kabar yang dilakukan oleh industri yang berkonsentrasi dalam memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi yang dapat dinikmati oleh khalayak umum. 

Pria yang berprofesi sebagai seorang direktur pada penerbit mayor ANDI memaparkan bahwa penerbit adalah sebuah industri kreatif yang di dalamnya terdapat kolaborasi insan-insan kreatif seperti penulis, editor, layouter, ilustrator, dan desain grafis. 

B. Problem Usaha Penerbitan 
Dalam industri kreatif penerbitan akan selalu berkembang problematika dalam dunia penerbitan diantaranya:
1. Pandemi
2. Disintermediation
3. Perubahan kurikulum 
4. Perubahan proses pembelajaran di kampus dan sekolah
5. Persaiangan di dunia penerbitan yang sudah mengarah pada harga perang
6. Perubahan kebiasaan (habit) pelanggan
7. Penerapan matrketing 5.0 sudah dimulai

C. Dua kategori jenis buku di pasaran

1. Buku teks
Buku teks dapat berupa buku sekolah dan buku perguruan tinggi. Buku teks sekolah berupa buku pelajaran dan buku latihan.


Buku teks perguruan tinggi dapat dikategorikan sebagai buku eksak dan non eksak. Pada buku teks perguruan tinggi jenis eksak meliputi buku kedokteran, perikanan, teknik, kehutanan, informatika, peternakan, pertanian, pertambangan, MIPA, kelautan, kamus dan teologi. Sedangkan untuk buku non eksak meliputi buku ekonomi, filsafat, hukum, parstel, psikologi, pendidikan, sosial politik, sosio anthro, bahasa sastra, sejarah, budaya, dan komunikasi/


2. buku non teks
Buku non teks dikelompokkan menjadi dua yakni buku fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi dapat berupa komik, buku anak, maupun buku sastra sedangkan buku non fiksi dapat berupa buku agama, hobi, komputer, umum populer dan buku anak.

Sahabat blogger... berdasarkan data grafis, ternyata format buku yang sering dibeli oleh masyarakat Indonesia antara lain:
1. Buku teks di toko buku sebanyak 73%
2. Buku biasa di toko online sebanyak 55%
3. Download grafis sebanyak 31%
4. Ebook di toko online sebanyak 27%
5. Subkripsi berbayar 6%
6. Audiobook di toko online sebanyak 2%
7. CD Audibook sebanyak 1%


D. Faktor utama dalam membeli buku
Ada beberapa faktor pemicu dalam membeli buku, diantaranya:
1. Desisi sendiri 
2. Harga diskon
3. Buku pemenang penghargaan
4. Rekomendasi teman
5. Melihat hasil riview blogger 
6. Buku yang telah difilmkan


Sahabat blogger.. selain itu, faktor harga juga menentukan grafik pembelian bukju, harga buku yang murah dan masuk akal, menjadi alasanan itama dalam meningkatkan hasil pembelian buku.Selain itu ada beberapa alasan mengapa orang membli buku, diantaranya:
1. Karena hobi atau kebiasaan membaca buku
2. Sebagai media dalam bekerja dan belajar
3. Untuk menghilangkan rasa bosan dan stress
4. Buku dapat dijadikan alternatif sebagai hadiah kepada orang tersayang


Sahabat bolgger.. berrdasarkan hasil survey yang telah dilakukan ternyata 56%orang indonesia membeli buku beberapa kali dalam setahun, 23% orang Indonesia membeli buku sekali dalam sebulan, 17% orang Indonesia membeli buku seminggu sekali dan sebanyak 4% orang Indonesia membeli buku sekali dalam dua minggu. 


E. Cara penyebarluasan informasi dari zaman ke zaman 
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga berdampak pada perkembangan dalam penyebarluasan informasi. 


Saat ini dunia penyebarluasan informasi sudah memasuki marketing 5.0 yakni sebuah aplikasi teknologi yang meniru manusia untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan meningkatkan hasil nilai di seluruh perjalanan pelanggan. Pemasaran 5.0 merupakan hasil kemajuan teknologi yang bertujuan untuk meniru kemampuan pemasar manusia, AI, NLP, sensor, robotika, augment reality (AR), virtual reality (VR), IoT, dan blockchain yang merupakan penggabungan dari teknologi.
Berikut ini contoh-contoh buku yang sudah berhasil diterbitklan oleh penerbit mayor ANDI



Sahabat blogger... Sebagai seorang penulis pemula, pastinya mood kita kadang up and down dalam menulis dan menghasilkan sebuah karya tulis. Lalu sudah berada di tahapan atau level manakah kita dalam menulis? Silahkan ki renungkan posisi kita saat ini dalam menulis,

F. Bagan industri buku dan perkembangan ekosistem penerbitan
Sahabat blogger... tingkat literasi bangsa Indoensia saat ini masih banyak dikeluhkan akibat rendah kemampuan literasi bangsa Indonesia dibandingkan negara lain. 


Berikut ini tiga faktor yang menghambat pertumbuhan industri penerbitan dan literasi:
1. Minat baca, dipengaruhi oleh rendahnya budaya baca, kurangnya bahan bacaan, dan rendahnya kualitas bacaan.
2. Minat tulis, dipengaruhi budaya menulis, kurangnya pemahaman mengenai prosedur menulis dan penerbitan serta anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
3. Apresiasi hak cipta, yang dipengaruhi oleh tingginya angka pembajakan, adanya duplikasi ilegal, serta rendahnya perangkat hukum. 

G. Alur proses naskah buku menjadi buku


Sahabat blogger... penting bagi kita memilih penerbit buku yang akan menerbutkan hasil karya kiyta, setelah naskah buku yang kita susun menjadi sebuah buku. Berikut ciri-ciri penerbit yang harus kita waspadai antara lain:
1. Hanya bertindak sebagai broker naskah
2. Memiliki alamat yang tidak jelas
3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitanm yang baik
4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
5. Memiliki prosentase royalti yang tidak wajar
6. Laporan keuangan tidka jelas

Berikut ciri-ciri penerbit yang baik antara lain:
1. Memiliki visi dan misi yang jelas
2. Memiliki bussines core lini produk tertentu
3. Berpengalaman sebagai penerbit
4. Memiliki jaringan pemasaran
5. Memiliki percetakan sendiri
6. Memiliki keberanian dalam mencetak jumlah eksesm,plar
7. Jujur dalam pembayaran royalti

H. Keuntungan yang diperoleh dalam kecakapan menulis

Empat keuntungan yang kita peroleh dengan memiliki kecakapan menulis antara lain:
1. Peningkatan finansial, diperoleh dari royalti, diskon pembelian langsung, dan seminar/mengajar.
2. Peningkatan karir, karena adanya kebutuhan peningkatan status jabatan serta adanya peluang karir di instansi atau perusahaan
3. Kebutuhan batin, melalui menulis buku sebagai hasil karya monumental yang akan di kenang sepanjang masa.
4. Reputasi, buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya,

I. Kriteria penilaian naskah buku yang diterima oleh penerbit
Sahabat bloghger... sebagai penerbit mayor, Penerbit ANDI pasti akan menerima naskah buku tiap bulannhya mencapai 500 naskah buku. Namun tidak semua naskah buku tersebut bisa diterbitkan. ada beberapa kriteria penilian naskah buku yang diterima oleh penerbit, yakni:


"Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah"
--Al Ghozali--


Comments

Popular posts from this blog

Yuck.. Komitmen Menulis di Blog

Yuck.. Kirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru

Proofreading Dulu Sebelum Terbitkan Buku